Namun rezeki terus menerus datang, kadang tanpa kita mintakan. Bahkan hebatnya yg kita buruk untuk kita beberapa saat kemudian ternyata lebih baik untuk kita. Dari mana ini semua?
Ternyata, jawaban yg sering kita lupakan. Adalah dari Ayah. Ya... Ayah kita. Beliau berdoa terus menerus, pagi-siang-malam. Jauh di desa sana, jauh di depan dipan reyotnya dan sajadah kusamnya. Berdoa terus menerus untuk kesehatan anaknya, kesuksesan karir anaknya dan kelanggengan rumah tangga anaknya.
Apakah kita sanggup menjadi seorang ayah?
No comments:
Post a Comment